Namun, keberhasilan jangka panjang –utamanya— terletak pada stabilitas psikologis seorang trader. Kontrol diri dan disiplin adalah faktor kunci keberhasilan yang membantu trader untuk mengikuti strategi yang dipilihnya dan untuk mencapai hasil yang baik.
Jika trader dapat mengendalikan dirinya, dia akan terus melakukan trading dengan menggunakan aturan yang telah dia tentukan tanpa menyimpang, tak perduli bagimanapun emosinya. Hal itu disebut "to be in the zone" (berada di zona). Hal ini adalah keadaan paling produktif dan Anda dapat membuat keputusan yang benar. Ini adalah salah satu kualitas yang membedakan trader berpengalaman dari trader pemula.
Bagaimana Emosi Bisa Mempengaruhi Performa Trader Forex?
Emosi yang memiliki efek negatif pada hasil trading Anda adalah ketakutan dan keserakahan.
-
Ada beberapa jenis respons emosional terkait dengan ketakutan : takut gagal, takut kehilangan potensi keuntungan. Sebagai contoh, seorang trader yang mengalami kerugian merasakan ketakutan dan kegelisahan yang membuat trader tersebut melakukan tindakan terburu-buru. Dia akan mulai membuka posisi yang berlawanan atau menutup transaksi yang ada saat ini, bukan berdasarkan analisa apa pun, tetapi semata-mata karena emosinya. Tindakan seperti itu hanya akan menyebabkan kerugian.
-
Ketika seorang trader mengalami keserakahan, ia akan mencoba untuk mendapatkan terlalu banyak keuntungan dan menyimpang dari strategi yang dipilihnya. Menghasilkan keuntungan besar membuat kepercayaan diri yang berlebihan dan merasa superior, terutama bagi trader pemula. Kejadian yang paling sering terjadi adalah, setelah berhasil malakukan transaksi besar, trader mulai berperilaku sombong; ia mulai bertindak tanpa berpikir untuk memasuki pasar dengan sinyal yang belum terkonfirmasi, yang mengarah pada kerugian—yang biasanya—jumlahnya lebih besar dari hasil keuntungan sebelumnya.
Saran terbaik yang bisa diberikan untuk kasus seperti itu adalah membuat buku catatan trading, untuk menulis rencana tindakan (action plan) sebelum Anda membuka perdagangan.
Hindari Euphoria Trading dan Revenge Trading
Masalah berikutnya adalah upaya untuk mengimbangi transaksi yang buruk/gagal dengan melakukan transaksi lain: “Saya baru saja kehilangan 200 Dolar, jadi sekarang saya harus mendapat kesepakatan/deal seharga 200 Dolar sebagai pengganti.” Hal ini disebut perdagangan balas dendam atau revenge trading. Jika mulai terlihat tanda-tanda bahwa Anda melakukan trading secara emosional, berhentilah sejenak dan tarik napas untuk menenangkan diri. Baru kemudian trading kembali jika Anda memiliki rencana trading yang bagus.
Seorang trader mengalami emosi yang kompleks setelah membuat kesepakatan yang sukses : kebanggaan, kegembiraan, euforia. Namun emosi ini merupakan emosi yang berbahaya untuk trading. Terkadang, karena terinspirasi oleh kesuksesan sebelumnya, seoramg trader memasuki pasar tanpa berpikir dan kemudian membuat kesalahan dasar. Luangkan waktu Anda untuk menenangkan diri dan berfikir, jangan melakukan trading sampai Anda bisa mengontrol diri.
Psikologi trading sangatlah penting baik bagi trader pemula maupun trader profesional. Mempelajari psikologi seorang trader akan membuat Anda menguasai keterampilan trading yang rumit, untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan modal.
Berikut adalah beberapa saran dasar terkait psikologi trading :
-
Jangan terburu-buru
-
Ikuti rencana trading Anda
-
Jangan hanya mengikuti keramaian
-
Berusahalah untuk tenang dalam setiap keadaan
-
Tingkatkan keterampilan Anda secara bertahap. Sangatlah penting untuk mendidik diri sendiri dan menambah pengetahuan, tapi melatih untuk mengatur emosi merupakan hal yang juga sangat esensial.
-
Jangan melakukan trading saat anda lelah, kesal, atau gelisah.